Saturday, February 27, 2010

Anak Didik

Senyuman itu mengingatkan aku
pada seorang anak didikku di Felda Tanjung
kurus dan kerdil
ketika ribut besar
melanda keluarganya
dia berlari ke kanan dan kiri
mengharap sinar mentari pagi,

Demikianlah anak itu
kerdil tak seperti senyumannya
bertahun melalui
denai kehidupan yang berduri
bersama bondanya yang tenang
menyusuri tiap penderitaan
dengan tabah dan beriman,

Anak itu mengagumkan aku
dalam tenang senyumannya
menolak sopan simpatiku
"Saya tak minta itu semua, cikgu"
"Ajarkanlah saya erti sebuah kehidupan"

Anak itu terlalu muda
namun mewah dengan pengalaman
kekuatan demikian tak semua mengecapinya,
kekuatan yang hebat, mematangkan
bila aku menyatakan dukaku
rasa pilu terhadap nasibnya
sekali lagi dalam senyuman agung dia berkata
"Usah sedih, cikgu. Tabahkan hati.
Banyak anak-anak seperti saya di dunia ini."

Aku jadi terpegun
dia, anak itu pula meredakan
mengawal ombak emosiku
jangan sedih melihat derita pahitnya
alangkah pilu hati lelakiku
yang mahu membela nasibnya
menerima nasihat supaya tabah dan berani
dari anak didikku sendiri,

Seorang anak sepertinya
pasti akan menghapus erti sebuah sengsara bondanya.

inu...96

0 comments:

Post a Comment